Senin, 24 Februari 2020


Kafir bull shit
Benar menurut perspektif non muslim terhadap agamanya yang dianut masing masing .....adalah hyper super subjektif..

Ketika muslim menyatakan islam adalah agama yang paling benar dan satu satunya agama yang diciptakan Alloh /Tuhan.Ini objektif .....sama seperti menyatakan 2+2 = 4.

Tetapi ketika non muslim menyatakan agamanya yang paling benar..ini adalah kedustaan alias super hyper subjektif...sama dengan menyatakan 2+2 = 5

Oleh : Edwin Makanu

Apakah Anak Nakal Mesti Diruqyah?


Kalau anak anda nakal, sulit diatur, malas sholat, malas belajar, suka melawan, coba introspeksi dulu, lakukan evaluasi terhadap diri sendiri,boleh jadi anda sebagai orang tuanya ;

1.Tidak mengasuh anaknya dengan pola asuh yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW

2.Dulu pas "bikinnya" lupa baca bismillah, tidak menyebut nama Alloh.

3.Tidak bisa memberikan teladan/contoh yang baik, bisanya cuman nyuruh doang, ngomong doang.

4.Hubbu dunya /cinta dunia berlebihan membuat rumah tangga tidak tenang/orientasi kehidupannya dunia..... Harta, tabungan, ngumpulin duit di rekening

5.Diuji oleh Alloh, sama kaya nabi Nuh.

6.Hukuman ,karena anda telah nakaaaal dulu sebelum punya anak.

8.Boleh jadi anda memberikan harta /makanan yang haram atau syubhat kepada anak anda. (RIBA)

Solusinya Rehab Hati, Tazkiyyatun nafs, Taubat.... Taat.... Taqwa 4T

Boleh minta ruqyah, tapi evaluasi diri dulu

Semoga Bermanfaat!!!!!

Liberal Tai 
"Tidak penting apapun agamamu,yang penting berbuat baik...."

Counter #Sekilas kelihatannya benar ,padahal sesat,disatu sisi menyuruh kebaikan kepada manusia,tapi disisi lain secara tidak sadar berbuat tidak baik kepada Tuhan ,dengan menuduh Tuhan punya anak dan tandingan,ini kan melampaui batas

"Jangan suka menjudge,yang berhak menentukan perbuatan seseorang itu salah atau benar hanyalah Tuhan."

Ini pandangan sangat absurd,Padahal Alloh atau Tuhan sudah menginformasikan dalam Al qur'an dan hadits,mana yang benar,mana yang salah,Oleh karena itu seorang muslim mampu mengidentifikasi mana yang benar mana yang salah.Yang halal ,sudah jelas,yang haram pun sudah jelas,diantara keduanya ada perkara syubhat,barangsiapa menghindari syubhat maka selamatlah ia.Jadi bagaimana seorang hakim dalam pengadilan dapat menentukan salah benar perbuatan sesorang,jika menggunakan pandangan absurd diatas?

My Quotes: "Merasa Paling benar,sambil mencaci maki yang berbeda pendapat kita,itu yang ngga boleh."Kalau merasa benar itu harus,kenapa ?karena kalau tidak merasa benar,untuk apa seorang Deddy Corbuzier pindah agama menjadi muslim?"

Menyatakan islam benar itu sama seperti saya menyatakan 2+2= 4

Agama itu penting,apalagi islam,kalau agama ga penting ngapain Deddy Corbuzeir pindah agama jadi Muslim?

Hukum Musik
Kata Nabi dalam riwayat yang shohih,sebaik baik urusan adalah yang tengah tengah.Saya kira kita mesti proporsional,memandang persoalan ini,semoga pandangan ini bisa menambah khazanah berpikir kita sebagai muslim,kalau musik haram,maka mengapa Rasululloh SAW Membiarkan kaum anshor yang menyambutnya dengan nyanyian Thola al badru alaina dan seterusnya,kedua saya menyaksikan sendiri ketika tahun 2007 an di Bandung ada orang yang bersyahadat setelah mendengar lagu dan lirik yang dinyanyikan oleh opick tombo ati,sekiranya lagu opick haram,lantas mengapa membuat orang masuk islam?Maka itu lah sebahagian ulama ,berpendapat musik diperbolehkan asal menggunakan ,duff,liriknya tidak bertentangan dengan syariat islam.dan suaranya tidak memancing syahwat.dll.Sangat tidak adil juga kalau kita katakan opik masuk neraka!Nah memang karakteristik musik di zaman Jahiliyah memang identik dengan maksiat ....makanya ada sebagian ulama mengharamkan,tetapi faktanya ada sebagian pertunjukkan musik yang karakteristiknya tidak identik dengan maksiat .....maka itulah sebagian ulama menghukumi mubah,dengan syarat tertentu.Bahkan sekaliber Imam syafi'i menghukumi musik sbg perkara yang dibenci(makruh) ,tidak sampai tahap haram juga.memang tetap tidak pantas seorang ulama joged joged dangdut,dan levelnya hanya sampai tak patut dan dibenci.Tetapi kita tidak bisa menafikkan ulama yang mengharamkan musik secara total,karena mereka punya hujjah juga ......mereka berijtihad....pun begitu ulama yang membolehkan musik dengan syarat syarat,...mereka berijtihad,sedangkan dalam ushul fiqih,ijtihad ulama yang satu tidak bisa membatalkan ijtihad ulama yang lain..Di Sisi lain terlalu sibuk dengan musik juga kurang ahsan,lebih diutamakan mendengar dan mendengarkan banyak quran ketimbang mendengarkan musik yang tidak mengingatkan akan Alloh.....Jadi boleh anda mendengar musik seperti sholawat,atau yang mengingatkan kepada kematian,sambil lebih banyak mendengarkan Al quran.